Jumat, 08 Juli 2011

Cepat mendengar lambat berkata-kata

Hari ini (28/6) Komisi Remaja GKI Kota Modern mengadakan Training MC (Bagaimana training hari ini? bagus kan? sapa dulu dunk trainernya?wkwkwk). Di training ini kami makan siang nasi padang. Apalagi kalau bukan nasi padang bu alex! hehehehehe
Kami pesan 22 bungkus, untuk 22 orang. Kemudian tibalah saatnya kami membagi-bagikan makanan padang impian semua orang itu hehehehe. Saya dan apaw berteriak-teriak membagi-bagikan nasi padang. Tiba-tiba Veve alias Fidella Graine (hehehe) tidak kedapatan makanan. Otomatis kami kebingungan. Apawpun seperti biasa (hehehehehe) mengakui kesalahannya,"Iya gua ga itung lu ko...Hahahaha."
Di acara tersebut, ai atau yang biasa dikenal dengan angriany sihombing (hehehe) datang jam 1. Jadi "kami" memang menyisakan 1 nasi bungkus untuknya. Ternyata pada waktu ai datang, ada dua nasi bungkus yang tersisa. Otomatis saya dan apaw langsung saling menatap dan kami berkata kalimat yang bunyinya sama, "Kan tadi gua uda teriak-teriak: ini buat angri." Sadarlah kami bahwa tadi kami tidak saling mendengarkan kami hanya mau berkata-kata dan tidak mendengarkan orang lain. Kami masing-masing minta dimengerti dan tidak mau mengerti orang lain (akhirnya nasi padangnya gua makan..hehehe).
Temans, mari kita perhatikan hidup kita.Mana lebih banyak, mendengar atau didengar? Minta orang lain mengerti atau mau mencoba mengerti orang lain? Mari kita belajar untuk lebih banyak mendengar.
Yakobus 1:19, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata. . . . "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar